Pemikiran Dakwah Haji Abdul Malik Karim Amrullah dalam Buku Prinsip dan Kebijaksanaan Dakwah Islam (Prespektif Pengembangan Masyarakat Islam)

 ABSTRAK[1]

 Ahmad Muzani[2], Ahmad Faqih, S.Ag, M.Si[3], dan Dr.Sulistio, S.Ag, M.Si[4]

  

Dalam skripsi ini, penulis mengkaji tentang pemikiran dakwah Hamka di dalam buku “Prinsip dan Kebijaksanaan Dakwah Islam”. Tujuan penelitian ini adalah pertama, untuk mengetahui pemikiran dakwah Hamka pada buku “Prinsip dan Kebijaksanaan Dakwah Islam”. Kedua, mengetahui relevansi pemikiran dakweah Hamka pada zaman sekarang. Dalam melakukan penelitian ini,  penulis menggunakan riset kepustakaan, yakni penelitian yang memanfaatkan atau menggunakan sumber perpustakaan untuk memperoleh data penelitian.

Dakwah dalam pemikiran Hamka adalah sarana manusia dengan Allah Swt dalam bentuk ajakan antara manusia satu dengan manusia lainnya dalam kebaikan. Hamka menyatakan, tujuan pelaksanaan kegiatan dakwah yang utama adalah untuk  menuntun manusia kepada hal kebaikan yang diridhoi oleh Allah Swt baik di dunia maupun di akhirat. Seorang da’i tidak boleh memiliki sifat diskriminatif terhadap objek yang di dakwahi. Mad’u menurut Hamka adalah bukan hanya orang Islam saja, melainkan juga orang yang sebelum masuk agama Islam, yakni seluruh umat manusia. Hamka membagi setidaknya ada tiga metode ketika melakukan kegiatan dakwah. Pertama, bil hikmah. Kedua, mauauizahhasanah, Ketiga, mujadalah. Umat Islam diwajibkan untuk menyampaikan dakwah walaupun hanya satu ayat. Dakwah dalam pemikiran Hamka tidak dapat dipisahkan dengan konsep pengembangan masyarakat Islam, baik itu dalam ranah tujuan yang sama-sama menjadikan mad’u atau masyarakat berdaya secara idiologi sehingga bisa menjadikan masyarakat lebih baik dari pada sebelumnya, dalam ranah prinsip pengembangan masyarakat dengan dakwah yang dalam pelaksanaannya tidak ada unsur paksaan berdasarkan sesuai kebutuhan dan potensi masing-masing, serta dalam pelaksanaannya yang diikuti oleh semua golongan.Untuk menghadapi problematika di zaman modern yang dapat mengakibatkan penyimpangan moral dan etika, umat Islam dituntut berpegang teguh dengan ajaran agamanya yang berlandasan Alquran dan Sunnah. Pada dasarnya, Islam tidak bertentangan dengan kehidupan zaman modern, sepanjang modernitas tidak bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Islam.

Kata kunci: Pemikiran Dakwah, Hamka. Prinsip dan Kebijaksanaan Dakwah Islam

 

 



[1] Skripsi Prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultaas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang Tahun 2020

[2] Penulis Utama

[3] Pembimbing

[4] Pembimbing

Post a Comment

0 Comments