RENCANA
PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
SOSIOLOGI PEDESAAN
DAN PERKOTAAN
BERBASIS KKNI
DAN KESATUAN ILMU (UNITY OF SCIENCE)
PRODI SOSIOLOGI
Dosen Pengampu: Kaisar
Atmaja,S.Sos, MA dan Ahmad Faqih, S.Ag, M.Si
A.
CAPAIAN PEMBELAJARAN
LULUSAN
Sikap
1.
Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat
atau
temuan orisinal orang lain.
2.
Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
Pengetahuan
Mampu menguasai konsep teoritis sosiologi secara umum
dan konsep teoritis bidang-bidang kajian sosiologi secara mendalam, serta mampu memformulasikan langkah-langkah penyelesaian masalah secara sistematis dan prosedural.
Keterampilan
Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmupengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni, menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan
tinggi.
B. CAPAIAN
PEMBELAJARAN MATAKULIAH
Sikap
1.
Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat
atau
temuan orisinal orang lain.
2.
Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
Pengetahuan
1.
Mahasiswa
mampu memahami teori-teori sosiologi klasik dan mengelaborasikan atau
mendialogkannya dengan realitas sosial.
2.
Mahasiswa
memahami konteks sejarah perspektif sosiologi dan akar sejarah teori sosiologi.
3.
Mahasiswa memahami substansi teori sosiologi klasik
atau pemikiran tokoh-tokoh sosiologi khususnya Karl Marx, Emile Durkheim, dan
Max Weber.
4.
Mahasiswa mampu mengkomparasikan perbedaan teori dan
substansi pemikiran ketiga tokoh Karl Marx, Emile Durkheim, dan Max Weber
tentang isu-isu tertentu.
Ketrampilan
Mahasiswa terampil menganalisis problematika sosial di masyarakat berdasarkan landasan teoritis sosiologi.
C. DESKRIPSI
MATAKULIAH
Teori
sosiologi klasik adalah mata kuliah yang membahas teori-teori dasar dalam sosiologi. Fokus mata kuliah ini
adalah mengkaji teori-teori utama
yang dibangun oleh para sosiolog generasi awal seperti Emile Durkheim,
Karl Marx, dan Max Weber. Selain itu beberapa
tokoh lain yang turut berkontribusi dalam perkembangan sosiologi, baik sebagai
suatu perspektif maupun sebagai teori juga disinggung seperti Ibnu Khaldun,
Auguste Comte, Georg Simmel, Herbert Spencer, dan Alfred Schutz. Tokoh-tokoh
tersebut merepresentasikan akar sejarah teori sosiologi berdasarkan
perkembangan intelektual dominan di beberapa negara di Eropa: Inggris,
Perancis, Jerman, dan Amerika.
Perte muan ke-. |
Kemampuan Akhir Tiap Pertemuan |
Indikator |
Penilaian |
Bahan Kajian/ Materi Pembelajaran |
Metode |
Konten Unity of Sciences |
Pengalaman Belajar |
Alokasi Waktu |
Referensi |
||||||||
Kriteria & Bentuk |
Bobot |
||||||||||||||||
1,2 |
Mampu
memahami asumsi
dasar dan nilai: konsep paradigma. Multi paradigma dan tingkat majemuk
kenyataan sosial: tingkat individual, tingkat antarpribadi (interpersonal),
tingkat struktur sosial, tingkat budaya |
Ketepatan dalam memahami asumsi dasar dan nilai: konsep
paradigma. Multi paradigma dan tingkat majemuk kenyataan sosial: tingkat
individual, tingkat antarpribadi (interpersonal), tingkat struktur sosial,
tingkat budaya |
Keaktifan dan sikap |
1% |
Asumsi dasar dan nilai: konsep paradigma. Multi
paradigma dan tingkat majemuk kenyataan sosial: tingkat individual, tingkat
antarpribadi (interpersonal), tingkat struktur sosial, tingkat budaya |
· Pendekatan saintifik · Model discovery
learning |
Kenyataan sosial sebagai tanda-tanda kekuasaan
Alloh |
Menjelaskan asumsi dasar dan
nilai: konsep paradigma. Multi paradigma dan tingkat majemuk kenyataan sosial:
tingkat individual, tingkat antarpribadi (interpersonal), tingkat struktur
sosial, tingkat budaya |
320 |
5,6 |
|||||||
3 |
Mampu memahami konteks
sejarah perspektif sosiologi (Ibnu Khaldun, revolusi industri, riset ilmiah)
dan akar sejarah teori sosiologi |
Ketepatan dalam memahami konteks sejarah perspektif sosiologi (Ibnu
Khaldun, revolusi industri, riset ilmiah) dan akar sejarah teori sosiologi |
Keaktifan
dan sikap |
1% |
Konteks sejarah perspektif sosiologi (Ibnu
Khaldun, revolusi industri, riset ilmiah) dan akar sejarah teori sosiologi |
· Pendekatan saintifik · Model discovery
learning |
Akar Sosiologi Islam |
Menjelaskan konteks sejarah
perspektif sosiologi (Ibnu Khaldun, revolusi industri, riset ilmiah) dan akar
sejarah teori sosiologi |
160 |
1,2,6 |
|||||||
4 |
Mampu memahami positivisme Perancis dan
Utulitarianisme Inggris |
Ketepatan dalam memahami positivisme Perancis dan
Utulitarianisme Inggris |
Keaktifan
dan sikap |
1% |
Positivisme Perancis dan Utilitarianisme
Inggris |
· Pendekatan saintifik · Model discovery
learning |
Kebenaran Ilmu
perspektif Islam |
Menjelaskan positivisme Perancis dan Utulitarianisme Inggris
(tugas review) |
160 |
6 |
|||||||
5 |
Mampu memahami pragmatisme Amerika dan
Historisisme Jerman |
Ketepatan
dalam memahami pragmatisme Amerika dan Historisisme Jerman ( |
Keaktifan dan sikap |
1% |
Pragmatisme Amerika dan Historisisme Jerman |
· Pendekatan saintifik · Model discovery
learning |
Kebenaran Ilmu
perspektif Islam |
Menjelaskna
pragmatisme Amerika dan Historisisme Jerman (tugas review) |
160 |
3,6 |
|||||||
6 |
Mampu memahami pengaruh fenomenologi terhadap
teori sosiologi |
Ketepatan dalam memahami pengaruh
fenomenologi terhadap teori sosiologi (tugas review) |
Keaktifan dan sikap |
1% |
Pengaruh fenomenologi terhadap teori sosiologi awal |
· Pendekatan saintifik · Model discovery
learning |
Kebenaran Ilmu
perspektif Islam |
Menjelaskan pengaruh fenomenologi terhadap teori
sosiologi (tugas review) |
160 |
2,6 |
|||||||
7 |
Mampu memahami
konsep-konsep sosiologis Georg Simmel |
Ketepatan dalam memahami konsep-konsep sosiologis Georg Simmel
|
Keaktifan dan sikap |
1% |
Konsep-konsep sosiologis Georg Simmel |
· Pendekatan saintifik · Model discovery
learning |
Kebenaran Ilmu
perspektif Islam |
Menjelaskan konsep-konsep
sosiologis Georg Simmel (Lecturing) |
160 |
2,6 |
|||||||
8 |
UJIAN
TENGAH SEMESTER |
||||||||||||||||
9 |
Mampu memahami Karl Marx dan ide-ide awal konflik kelas sosial |
Ketepatan dalam memahami Karl Marx dan ide-ide awal konflik
kelas sosial |
Keaktifan dan sikap |
1%
|
Karl Marx dan ide-ide awal konflik kelas sosial |
· Pendekatan saintifik · Model discovery
learning |
Kebenaran Ilmu
perspektif Islam |
Menjelaskan Karl Marx dan ide-ide awal konflik kelas sosial (presentasi kelompok jigsaw) |
160 |
6,8 |
|||||||
10 |
Mampu memahami pendalaman materi konflik kelas
sosial Marx. Konsep-konsep dasar Marx yang masih sangat relevan dalam
sosiologi kontemporer |
Ketepatan dalam memahami pendalaman materi konflik
kelas sosial Marx. Konsep-konsep dasar Marx yang masih sangat relevan dalam
sosiologi kontemporer |
Keaktifan
dan sikap |
1%
|
Pendalaman materi konflik kelas sosial Marx.
Konsep-konsep dasar Marx yang masih sangat relevan dalam sosiologi
kontemporer |
· Pendekatan saintifik · Model discovery
learning |
Kebenaran Ilmu
perspektif Islam |
Menjelaskan pendalaman materi konflik kelas sosial
Marx. Konsep-konsep dasar Marx yang masih sangat relevan dalam sosiologi
kontemporer |
160 |
6,8 |
|||||||
11 |
Mampu memahami Emile Durkheim dan gagasan
integrasi sosial |
Ketepatan dalam memahami Emile Durkheim
dan gagasan integrasi sosial |
Keaktifan
dan sikap |
1%
|
Emile Durkheim dan gagasan integrasi sosial |
· Pendekatan saintifik · Model discovery
learning |
Kebenaran Ilmu
perspektif Islam |
Menjelaskan
Emile Durkheim dan gagasan integrasi sosial (presentasi kelompok jigsaw) |
160 |
2,3,6 |
|||||||
12 |
Mampu memahami pendalaman materi integrasi sosial
Durkheim. Perkembangan gagasan masy integratif dan aspek perubahan regulatif |
Ketepatan dalam memahami pendalaman
materi integrasi sosial Durkheim. Perkembangan gagasan masy integratif dan
aspek perubahan regulatif |
Keaktifan dan sikap |
1% |
Pendalaman materi integrasi sosial Durkheim.
Perkembangan gagasan masy integratif dan aspek perubahan regulatif |
· Pendekatan saintifik · Model discovery
learning |
Kebenaran Ilmu
perspektif Islam |
Menjelaskan
pendalaman materi integrasi sosial Durkheim. Perkembangan gagasan masy
integratif dan aspek perubahan regulatif |
160 |
2,3,6 |
|||||||
13 |
Mampu memahami Max Weber dan cara berbeda memahami
masyarakat. Bukan masyarakat integratif tapi individu-individu memilih
bertindak integratif. |
Ketepatan dalam memahami Max Weber dan cara berbeda memahami masyarakat.
Bukan masyarakat integratif tapi individu-individu memilih bertindak
integratif. |
Keaktifan dan sikap |
1%
|
Max Weber dan cara berbeda
memahami masyarakat. Bukan masyarakat integratif tapi individu-individu
memilih bertindak integratif. |
· Pendekatan saintifik · Model discovery
learning |
Kebenaran Ilmu
perspektif Islam |
Menjelaskan
Max Weber dan cara berbeda memahami masyarakat. Bukan masyarakat integratif
tapi individu-individu memilih bertindak integratif. (presentasi |
160 |
2,3,6 |
|||||||
14 |
Mampu memahami pendalaman
materi tindakan individu bermakna subjektif. Konsep-konsep teori tindakan
Weber: konsep rasionalitas. Rasionalitas/ide (nilai etis teologis) dalam
sistem kapitalisme awal. |
Ketepatan dalam
memahami pendalaman materi tindakan individu bermakna
subjektif. Konsep-konsep teori tindakan Weber: konsep rasionalitas.
Rasionalitas/ide (nilai etis teologis) dalam sistem kapitalisme awal. |
Keaktifan
dan sikap |
1%
|
Pendalaman materi tindakan individu bermakna
subjektif. Konsep-konsep teori tindakan Weber: konsep rasionalitas.
Rasionalitas/ide (nilai etis teologis) dalam sistem kapitalisme awal. |
· Pendekatan saintifik · Model discovery
learning |
Kebenaran Ilmu
perspektif Islam |
Menjelaskan pendalaman
materi tindakan individu bermakna subjektif. Konsep-konsep teori tindakan
Weber: konsep rasionalitas. Rasionalitas/ide (nilai etis teologis) dalam
sistem kapitalisme awal. |
160 |
2,6 |
|||||||
15 |
Mampu memahami (dari) Simmel, Marx, Durkheim, dan Weber (menuju)
perkembangan teori sosiologi modern. Refleksi atas gagasan besar para sosiolog
awal dalam teori sosiologi modern |
Ketepatan dalammemahami (dari) Simmel, Marx, Durkheim, dan Weber (menuju)
perkembangan teori sosiologi modern. Refleksi atas gagasan besar para sosiolog
awal dalam teori sosiologi modern |
Keaktifan dan sikap |
1%
|
(dari) Simmel, Marx, Durkheim, dan Weber (menuju)
perkembangan teori sosiologi modern. Refleksi atas gagasan besar para sosiolog
awal dalam teori sosiologi modern |
· Pendekatan saintifik · Model discovery
learning |
Kebenaran Ilmu
perspektif Islam |
Menjelaskan (dari) Simmel, Marx, Durkheim, dan Weber (menuju)
perkembangan teori sosiologi modern. Refleksi atas gagasan besar para sosiolog
awal dalam teori sosiologi modern |
160 |
2,6 |
|||||||
16 |
UJIAN
AKHIR SEMESTER |
||||||||||||||||
Daftar
Referensi:
- Ahmed S
Akbar, 1988. Citra Muslim Tinjauan Sejarah dan Sosiologi, Jakarta: Erlangga.
- Ritzer,
George, 2014. Teori Sosiologi dari
Sosiologi Klasik sampai Perkembangan Terakhir Post Modern, Yogyakarta,
Pustaka Pelajar.
- Turner,
Bryan S., 2012. Teori Sosial dari
Klasik sampai Postmodern, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
- Giddens,
Anthony. 2007. Kapitalisme dan Teori
Sosial Modern, suatu Analisis Karya Tulis Marx, Durkheim, dan Max Weber, Jakarta: UI Press.
- Giddens,
Anthony, Metode Sosiologi Kaidah-Kaidah Baru. Yogyakarta:Pustak
Pelajar.
- Johnson,
Doyle Paul, 1990. Teori Sosiologi
Klasik dan Modern Jilid I,
Jakarta, Gramedia.
- Berger,
Peter L dan Thomas Luckmann, 1990, Tafsir Sosial atas Kenyataan,
Jakarta, LP3ES
- Nugroho,
Wahyu Budi, 2019. Memahami kembali
Marx, Marxisme, dan Perkembangannya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tugas
Mahasiswa dan Penilaiannya:
1.
Tugas
Tugas
Individu : Mahasiswa membuat review karya ilmiah
Tugas Kelompok
: Mahasiswa secara berkelompok membuat karya
ilmiah
2. Penilaian
a. Aspek penilaian:
1) Aspek
kognitif : kelengkapan dan kebenaran penjelasan
2) Aspek
keterampilan : (1) kelengkapan dan ketepatan penjelaan dan ilustrasi. dan (2) tingkat kekomunikatifan presentasi
3) Sikap
dan perilaku : tanggung jawab,
kerjasama, kemandirian
b. Bobot penilaian
1) Bobot
Nilai Harian (NH) : A (1)
2) Bobot
Nilai Ujian Tengah Semester (UTS) :
B (2)
3) Bobot
Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) :
C (3)
4) Nilai
Akhir :
A NH + B UTS + C UAS
A + B + C
0 Comments